• RIWAYAT HIDUP DAN KARYA DAN KARYA PASTOR FRANS VAN MAANEN, OFM DI TANAH PAPUA


    Pastor Frans Van Maanen OFM, didepan Gedung Gereja Katolik Simokhak Lembah Baliem Tahun 1961 

         Pastor Frans Van Maanen, OFM dilahirkan di Eygelshoven, Nederland, pada tanggal 03 Maret 1922. Setelah mengikuti pendidikan Sekolah Dasar  dan seminari kecil, P Frans dengan tekat dan panggilan yang kuat, ia memutuskan untuk bergabung dengan persaudaraan Fransiskus ( Belanda ) pada tanggal 08 September 1943, dan ikrarkan janji setia seumur hidup atau kaul kekal dalam persaudaraan Fransiskan pada tanggal 08 September 1947. Beliau ditabiskan menjadi imam pada tanggal 19 Maret 1950.

        Pada tanggal 17 Desember 1951 P Frans mulai karyanya sebagai misionaris di bumi Irian Jaya. P Frans ditugaskan sebagai pastor pembantu di Jayapura Pelabuhan dan setelah setengah membuka SD Katolik yang pertama di Jayapura dengan melayani 123 murid. Tempatnya di lereng gunung Dok V. Pada tanggal 30 September 1952 P Frans menjadi pastor kepala di tempat yang sama. Tidak lama kemudian P Frans membuka sebuah TK, dan mulai merintis serta turut melaksanakan Pembangunan sebuah Gereja Katolik Katedral di Dok V Jayapura; bagunannya ini rampung pada tanggal 30 Oktober 1955.

        Selama periode ini P Frans melayani umat yang terpencar antara Skyline dan Base G. Usaha mengumpulkan umat ditunjang dengan fasilitas tiga Gedung gereja yang serhanan. Ternyata usaha itu menjadi bibit yang berkembang menjadi tiga paroki di Jayapura kota seperti kita sekarang kenal: paroki APO, paroki DOK V, dan paroki ARGAPURA.

        Kemudian Pastor Frans Van Maanen, OFM mendapat giliran tugas di Fak-Fak mulai pertengahan 1956 ( 05 Mei ) sampai dengan 10 November 1959. Disitupun usaha pendidikan di VVS dan renovasi gereja mendapat perhatiannya disamping melayani umat di kota Fak-Fak dan sekitarnya.

        Pada tanggal 30 Oktober 1060, P Frans tibah di Lembah Baliem dan membuka daerah Kurulu buat Misi Gereja Katolik. Simongkak menjadi tempat tinggalnya yang pertama dimana P Frans meresmikan sebuah gedung gereja berbentuk honai pada tanggal 06 September 1961. Pada tahun 1963 ( 04 Maret ) di Jiwika lapangan terbang dapat diselesaikannya sehingga sejak itu Jiwikalah menjadi pusat misi untuk kecamatan Kurulu. Jelaslah bahwa disamping lapangan perlu juga pembangunan gedung gereja dan pastoran. Semuanya rampung dibangun waktu P Frans terpaksa pergi cuti pada tahun  1964, karena lututnya cedera. Biarpun penyakit ini dapat diredakan, toh seumur hidup P Frans mengalami gangguan dan sulit berturne kembali.

    Pastor Frans Van Maanen OFM dan Bpk. Kurelu Mabel bersama beberapa masyarakat dibelakang mereka, terlihat Bpk Kurelu berbincang dengan P. Frans. wamena tahun 1963.

        Pada tahun 1963 ( 04 Maret ) di Jiwika lapangan terbang dapat diselesaikannya sehingga sejak itu Jiwikalah menjadi pusat misi untuk kecamatan Kurulu. Jelaslah bahwa disamping lapangan perlu juga pembangunan gedung gereja dan pastoran. Semuanya rampung dibangun waktu P Frans terpaksa pergi cuti pada tahun  1964, karena lututnya cedera. Biarpun penyakit ini dapat diredakan, toh seumur hidup P Frans mengalami gangguan dan sulit berturne kembali.

        Pada 24 Desember 1969 P Frans menjadi pastor paroki di Biak, namun pada tanggal 16 Januari 1971 P Frans dipanggil ke Jayapura untuk menjadi pimpinan persaudaraan Fransiskan ( Overste ) di Irian Jaya, sampai Juni tahun 1977. Tugas itu membawa serta penampungan cita-cita yang muncul di antara para saudara seordo agar corok khas kehidupan sebagai saudara dina seordo di regio Asia mulai terjalin secara lebih intensif dengan maksud agar warna hidup religiusnya dapat berkembang seirama dengan cara hidup di “dunia timur“. Sambil mengakhiri masa jabatan sebagai Overst, sekaligus menyegarkan diri melalu masa cuti P Frans mulai kembali bertuga, di Lembah Baliem sebagai pastor paroki Wamena. Selama sepuluh tahun P Frans boleh menikmati sendiri hasil karyanya sebagai “ pascaperintis “ dan peletak batu pertama dalam rangka peneguhan karya misi.

        Bulan April 1987 P Frans meninggalkan Wamena, dimana pastor telah melayani umat paroki dengan segala tenaganya dan dengan sepenuh hatinya. P Frans berangkat ke Nederland untuk beristirahat dan pulang untuk selamanya, tetapi selama tiga tahun P Frans diberikan sejumlah tugas pastoral yang sangat menyenangkan P Frans sendiri maupun  umat yang dilayaninya. Pada tanggal 22 November 1989 P Frans menerima berita dari dokter, bahwa P Frans menderita kanker otak, yang tidak dapat disembuhkan. P Frans menerima kenyataan itu dengan iman yang besar dan meninggal dunia pada tanggal 21 Januari 1990. Dan selama hari-hari terakhir hidupnya Ibunya yang telah berumur 95 tahun masih dapat mendampingi anaknya yang dilahirkanya hampir 68 tahun yang lalu.


    Sumber :


    1. Jan Sloot, Fransiskan Masuk Papua, Jilid I, …………..,Jayapura, 2012,
    2. Nicrologoium “ Mereka Yang Sudah…………..,Berbahagia”,PFDD Papua.
    3. Tifa Irian, Edisi Aril – Agustus 1990.
    4. Frans Van Maanen, “Terug in het erfogt”. ................,( Buku Harian ), Tahun 1979.
    5. Diakon Berto Namsa OFM“ ........................... Pencarian Berita Sejarah. 2 Februari 2024
    6. 3 Foto tahun 1961,1963 dan 1968.……………… postingan Instagram (Sejarahpapua1)   


  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar